Pada managers meeting tersebut, CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, memaparkan beberapa hal penting kepada para perwakilan klub ISL yang berjumlah 18 klub. Diantaranya adalah mengenai aturan baru mengenai hukuman akumulasi kartu kuning, manual liga, jadwal kompetisi dan diakhiri dengan diskusi dengan perwakilan klub.
Terkait jadwal, LIGA sudah memberikan draf jadwal lengkap kepada peserta managers meeting. Namun, atas adanya pertimbangan beberapa klub yang menginformasikan adanya agenda PILKADA di daerahnya, yang bisa berimbas pada perubahan jadwal, membuat LIGA menunda untuk merilis secara resmi ke publik.
Isu menarik lainnya yang menjadi bahan diskusi dalam managers meeting adalah mengenai salary cap. Pada akhirnya, klub dan LIGA bersepakat, bahwa tidak aka nada batasan bila memang ada klub yang mampu secara finansial, untuk belanja pemain dalam jumlah besar. Namun, tetap dikedepankan aspek rasionalitas dan tidak melakukan aksi jor-joran belanja pemain bila tidak punya kemampuan yang cukup.
Sementara itu, pada acara managers meeting tersebut juga menghasilkan kesepakatan baru mengenai format semifinal Inter Island Cup 2012. Format semifinal tidak lagi menggunakan format home and away. Rencananya, semifinal akan digelar dalam single match dan dimainkan di kota Solo, seperti halnya laga final.
Hal tersebut senada dengan komentar Asisten Manajer Persidafon, Iwan Nazaruddin, “ Kita sepakat dengan format satu kali pertandingan agar kami semua bisa lebih berkonsentrasi untuk persiapan terakhir sebelum berlaga di kompetisi ISL.”
“Karena ini hanya turnamen pra musim, jadi harus dibuat seenjoy mungkin. Termasuk klub yang menganggap lebih netral di satu tempat, tanpa mengurangi kualitas. Mengenai waktu pelaksanaan semifinal, masih menunggu perizinan di Solo,” ungkap Tigor Shalomboboy, Sekretaris PT Liga Indonesia. 
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !