Persita Libas PS Garuda 6-0
Arena Persita News (SN) - Persita tampil agresif dalam laga ujicoba kontra PS Garuda di Stadion Benteng kemarin sore. Pendekar Cisadane bahkan sanggup mencetak 6 gol tanpa balas. Tapi, pelatih Elly Idris masih terlihat kurang senang dengan performa Rishadi Fauzi cs.
Elly menyoroti prinsip permainan offensif yang diterapkan pasukannya. Pola tiki taka ala Barcelona yang digadang-gadang sebagai ciri Persita musim depan belum terlihat. Melawan PS Garuda, pemain tak menerapkan skema permainan umpan-umpan pendek di daerah pertahanan lawan. Itu membuat serangan tim Ungu mudah dibaca, khususnya di babak kedua. Selain itu keberanian pemain melakukan penetrasi ke kotak pertahanan lawan membuat banyak skema permainan tak berjalan.
Untungnya ketajaman pemain Persita tak luntur, tim Ungu unggul lewat gol Rizky Ripora (24′), Sirvi Arvani (35′ dan 40′), Cristian Carrascao (48′) Dibyo Pervarian Cesario (69′ dan 76′). Pelatih Elly Idris hanya menyayangkan kelemahan yang masih nampak membuat pundi gol Persita hanya sampai 6 gol saja.
“Pada babak pertama permainan sudah sesuai dengan apa yang kita inginkan, meski sempat di awal-awal pertandingan tak berjalan. Di babak kedua, prinsip bagaimana pemain saling dukung saat menyerang kurang maksimal dan ini akan kita benahi,” ujar Elly Idris usai laga. Jalannya pertandingan sendiri berlangsung menarik di babak pertama. Persita mencetak gol pertama di menit 25 lewat sayap kiri, Rizky Ripora. Striker muda, Sirvi menambah dua gol Persita di babak pertama melalui kerjasama yang apik antara dirinya dengan Ade Jantra dan Fauzi.
Jelang turun minum, sempat terjadi insiden keributan bermula dari pelanggaran keras pemain Garuda FC, Madiun atas Sirvi. Itu membuat pemain Persita melabrak Madiun dan diikuti dua asisten pelatih Wiganda Saputra dan Giman Nurjaman. Bahkan salah satu asisten menampar pemain Garuda FC.
Seiring akan berakhirnya babak pertama, insiden ini membuat wasit yang memimpin laga langsung mempercepat akhir babak pertama. Hal ini sangat disesali oleh M Mugni, pelatih sekaligus manajer Garuda FC.
“Kita ingin memberikan tontonan yang enak dan bisa memberi pelajaran sepakbola kepada pendukung Persita. Dengan masuknya asisten pelatih ke lapangan membuat pertandingan berubah menjadi tak nyaman, padahal bisa saja Persita meminta pemain yang bersangkutan diganti,” jelas Mugni. Dampak lain dari insiden ini, kata Mugni pemain besutannya main tak lepas dan tertekan sehingga keinginan tim Ungu agar laga ini berlangsung ketat tidak terjadi.
Padahal di babak kedua, tim besutannya lanjut Mugni main dengan kekuatan inti. Akibatnya, tiga gol kembali bersarang melalui sontekan Carrascao usai menerima umpan Sirvi di menit 48. Dan dua gol Dibyo setelah menerima umpan dari sisi kiri pertahanan Garuda FC di menit 69 dan 76. (gatot)
Satelit Foto |
Elly menyoroti prinsip permainan offensif yang diterapkan pasukannya. Pola tiki taka ala Barcelona yang digadang-gadang sebagai ciri Persita musim depan belum terlihat. Melawan PS Garuda, pemain tak menerapkan skema permainan umpan-umpan pendek di daerah pertahanan lawan. Itu membuat serangan tim Ungu mudah dibaca, khususnya di babak kedua. Selain itu keberanian pemain melakukan penetrasi ke kotak pertahanan lawan membuat banyak skema permainan tak berjalan.
Untungnya ketajaman pemain Persita tak luntur, tim Ungu unggul lewat gol Rizky Ripora (24′), Sirvi Arvani (35′ dan 40′), Cristian Carrascao (48′) Dibyo Pervarian Cesario (69′ dan 76′). Pelatih Elly Idris hanya menyayangkan kelemahan yang masih nampak membuat pundi gol Persita hanya sampai 6 gol saja.
“Pada babak pertama permainan sudah sesuai dengan apa yang kita inginkan, meski sempat di awal-awal pertandingan tak berjalan. Di babak kedua, prinsip bagaimana pemain saling dukung saat menyerang kurang maksimal dan ini akan kita benahi,” ujar Elly Idris usai laga. Jalannya pertandingan sendiri berlangsung menarik di babak pertama. Persita mencetak gol pertama di menit 25 lewat sayap kiri, Rizky Ripora. Striker muda, Sirvi menambah dua gol Persita di babak pertama melalui kerjasama yang apik antara dirinya dengan Ade Jantra dan Fauzi.
Jelang turun minum, sempat terjadi insiden keributan bermula dari pelanggaran keras pemain Garuda FC, Madiun atas Sirvi. Itu membuat pemain Persita melabrak Madiun dan diikuti dua asisten pelatih Wiganda Saputra dan Giman Nurjaman. Bahkan salah satu asisten menampar pemain Garuda FC.
Seiring akan berakhirnya babak pertama, insiden ini membuat wasit yang memimpin laga langsung mempercepat akhir babak pertama. Hal ini sangat disesali oleh M Mugni, pelatih sekaligus manajer Garuda FC.
“Kita ingin memberikan tontonan yang enak dan bisa memberi pelajaran sepakbola kepada pendukung Persita. Dengan masuknya asisten pelatih ke lapangan membuat pertandingan berubah menjadi tak nyaman, padahal bisa saja Persita meminta pemain yang bersangkutan diganti,” jelas Mugni. Dampak lain dari insiden ini, kata Mugni pemain besutannya main tak lepas dan tertekan sehingga keinginan tim Ungu agar laga ini berlangsung ketat tidak terjadi.
Padahal di babak kedua, tim besutannya lanjut Mugni main dengan kekuatan inti. Akibatnya, tiga gol kembali bersarang melalui sontekan Carrascao usai menerima umpan Sirvi di menit 48. Dan dua gol Dibyo setelah menerima umpan dari sisi kiri pertahanan Garuda FC di menit 69 dan 76. (gatot)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !