Persita Fokuskan Bola Pendek

 Arena Persita News -  Persita mencoba memperbaiki kesalahan teknik yang kentara terlihat saat mengalahkan Edi Syah Selection, Rabu (10/10) pekan lalu. Pada duel yang berakhir 7-0 tersebut, Pendekar Cisadane gagal menerapkan umpan-umpan pendek seperti kehendak sang pelatih Elly Idris. Nah, kesalahan mendasar itu coba diperbaiki saat Tim Ungu meladeni PS Garuda dalam laga ujicoba di Stadion Benteng, (17/10) sore.
“Saya harap kesalahan yang dilakukan seminimal mungkin terjadi pada laga ujicoba nanti, saya ingin pemain fokus menyajikan permainan dengan umpan bola-bola pendek,” terang Elly Idris kemarin sore. Penerapan umpan pendek, kata Elly, dilakukan untuk memanfaatkan keunggulan materi pemain yang ada saat ini. Persita sekarang dihuni pemain muda dengan kecepatan dan daya jelajah tinggi.
Untuk menambah tekanan kepada pemain muda, Elly meminta PS Garuda untuk menggunakan pemain asing. Elly berharap pertandingan nanti mirip laga kompetisi ISL.
Pelatih PS Garuda, M Mugni menyatakan kegembiraannya tim besutannya kembali menjadi lawan ujicoba Persita. Dia siap memenuhi keinginan tim Ungu agar timnya menggunakan tenaga pemain asing.
“Sebenarnya tim kami saat ini sudah bisa memberi perlawanan kepada Persita, tapi atas permintaan pelatih kami siap menggunakan pemain asing,” jelas Mugni. Hal itu ditegaskan Mugni, karena tim besutannya juga dihuni pemain yang biasa berlaga di Divisi Utama dan ISL. Bahkan, pria berpostur kecil ini berjanji menampilkan permainan terbaik untuk memberi perlawanan ketat buat Persita.
“Soal semangat apa lagi, karena di tim ini berkumpul pemain yang sama-sama ingin menggali potensi terbaik mereka. Menghadapi Persita yang runner-up Divisi Utama pasti akan all out,” jelas Mugni yang musim lalu menjabat sebagai asisten manajer Persita U-21. Terkait kesiapan fisik Hendra Bastian dkk, Muchtar Hendra Hasibuan, asisten pelatih fisik Persita menyatakan secara umum dari hasil tes fisik di awal persiapan, sudah memenuhi standar pemain yang bertarung di ISL. Dari hasil cooper test yang dilakukan pemain Persita rata-rata mengumpulkan poin 50.
“Poin 50 itu adalah standar pemain rata-rata di ISL, dalam program latihan fisik yang akan kita lakukan pemain dituntut memenuhi standar maksimal 55 atau 60 poin. Tapi minimal kita poin rata-rata 50 tapi merata tak terlalu jauh jomplangnya,” ujar Muchtar. Dan program peningkatan ini dikatakan Muchtar akan dilakukan strenght training, dimana pemain akan menjalani menu latihan untuk meningkatkan kekuatan, sambil diselingi endurance alias daya tahan dan sebelum akhirnya menjelang kompetisi masuk dalam tahap speed alias kecepatan.
“Semua dilakukan bertahap, tapi di tiap sesi dua unsur lainnya endurance dan speed tetap kita persiapakan,” tukasnya. (gatot)