Miliki Potensi Penonton
Pendekar Bertahan Di Kota Baja
TANGERANG - Persita memastikan diri menggunakan Stadion Krakatau Steel, Cilegon sebagai stadion untuk menggelar laga kandang di putaran kedua kompetisi Divisi Utama versi PSSI pimpinan La Nyalla Mattalitti. Dipilihnya stadion kebanggaan warga Kota Baja itu tak lepas dari potensi penonton saat Persita berlaga disana.
Meski pada pertandingan terakhir putaran pertama, Jumat (9/3) kontra Persih Tembilahan yang digelar di Stadion Krakatau Steel, penonton masih sepi, namun ada tren bagus yang tersaji dari pembelian tiket. Dari pemasukan penjualan tiket, Panitia Pelaksana (Panpel) Persita mendapat pemasukan 70 persen dari penonton Kota Cilegon. Sedang sisanya adalah penjualan tiket dari Laskar Benteng Viola (LBV).
"Ini tren bagus, karena animo penonton di Cilegon cukup baik. Apalagi saat pertandingan kemarin kita belum mengoptimalkan promosi dan sosialisasi, penonton yang datang kesana baru sebatas tahu informasi dari mulut ke mulut," terang Ali Subhan Waisulkarni, Sekretaris Klub Persita.
"Warga Cilegon juga haus hiburan sepakbola, ini yang kita minta dimanfaatkan oleh Panpel pada pertandingan berikutnya," tambahnya.
Selain alasan tersebut dikatakan Ali juga karena belum
dicairkannya izin pertandingan di Stadion Benteng oleh Polres Metro Tangerang, terkait kondisi stadion yang masih rusak dan rawan kisruh antar suporter.
Karena semakin dekatnya pertandingan putaran kedua yang akan dilaksanakan mulai 30 Maret ini, maka dipastikan oleh jajaran manajemen pertandingan akan terus digelar di Stadion Krakatau Steel.
"Kita sih berharap bisa kembali bertanding di Stadion Benteng, tapi dilihat dari kondisi yang ada rasanya masih sulit untuk bisa mendapat izin bertanding disini (Stadion Benteng, red)," tandas Ali.
Sementara itu mengenai laga kandang Persita di Stadion Krakatau Steel, dikemukakan Elly Idris, Pelatih Persita bukan suatu masalah. Kondisi lapangan yang cukup bagus membuatnya memudah menerapkan strategi yang diinginkan, pemain juga dapat menerapkan karakter permainan yang dimiliki tim Ungu.
"Kecepatan dan umpan-umpan pendek dapat kita terapkan disini dengan maksimal. Dari evaluasi saat melawan Persih kita hanya butuh variasi pemain agar semakin maksimal, absennya beberapa pemain inti membuat kita kurang memiliki ketajaman," jelas Elly.
Hanya saja dari laga di Cilegon, diakui Elly masih ada kekurangan yang didapat Luis Edmundo dkk saat bertanding. Kekurangan itu dikatakan Elly Idris adalah soal adaptasi lapangan dan recovery pemain saat Kota Cilegon.
"Walau tak masalah dengan cuaca dan lapangan, tapi kami harap ada tambahan waktu untuk pemain agar bisa menyesuaikan diri. Karena cuaca sekarang ini berubah-ubah," ujar Elly.
Diakui Elly kebutuhan adaptasi itu juga karena kondisi pertandingan di Cilegon, sangat jauh berbeda dengan tampil di Stadion Benteng. Khususnya dalam hal jumlah penonton dan ini yang harus dibiasakan pemain asuhannya dengan menambah jumlah waktu di Kota Cilegon.
"Jelas beda di tonton dengan puluhan ribu pendukung sendiri dengan hanya ribuan orang. Ini perlu dibiasakan pemain," tegasnya.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !